Aku datang atas nama Kaum Adam
  Tuk sampaikan resahnya pada Kaum hawa
  Yang hitam indah terurai panjang
  Dengan rangka yang memang memukau
 
  Kadang kau aku suka,
  Ku suka dengan senyummu
  Hingga akhirnya diriku ingin dekat dirimu
  Ujung atas hingga jengkal langkah
  Kadang suka aku pandangi
 
  Astagfirullah, maafkan aku yaa Allah
  Diriku telah memuji sebuah kesalahan
  Namun Alhamdulillah kini aku pun sadar
  Akhirnya aku coba tuk teruskan
 
  Wahai kaum Hawa aku pernah melihat
  Melihat cahaya di balik kesalahanmu
  Yaitu wajah yang lugu
  Yaitu wajah yang sayu
 
  Namun semua itu sayang seribu sayang
  Karena semua itu di luar perintah-Nya
  Semua itu ada di larangan-Nya
  Semua itu kerugian untuk Kaum Hawa
 
  Semua itu tiada arti
  Karena kecantikanmu ada dalam kesalahan
  Memang kadang aku terhindar dari kesalahanmu
  Namun sayang itu semua hanya bersifat sementara
 
  Wahai kaum Hawa tidak banyak yang aku minta dari dirimu
  Yang aku minta keluarlah dari kesalahanmu
  Segeralah kau tutup anggota tubuhmu
 
  Wahai Kaum Hawa aku tidak mau
  Dirimu terjerat seumur hidupmu dalam kesalahan
  Aku ingin kau segera sadar
  Dan jika kau belum sadar
  Maka berlarilah hingg kau menyadari
  Semuanya dan tahu letak kesalahanmu
 
  Wahai kaum Hawa dunia memang indah
  Namun haruskah kita larut dalam keindahan yang sementara
  Wahai Kaum Hawa kita ada yang menciptakan
  Pastaskah kita melawan-Nya dan selalu dalam larangan-Nya
 
  Wahai Kaum Hawa
  Atas nama Kaum Adam
  Aku ingin kau sadar untuk segera mungkin
  Jangan tunggu hari esok
  Karena mungkin kita di hari esok akan mati
 
  Wahai Kaum Hawa aku ingin kau benar
  Dengan sehelai kain yang tak tembus pandang
  Kau bentuklah kain itu seperti jubah
  Lalu tutuplah si hitam yang terurai panjang
  Hingga dua titik tidak terbentuk
 
  Aku tahu semua ini berat tuk dilaksanakan
  Namun kau harus ingat ini sebuah kebenaran
  Dengan menutup tubuhmu
  Dirimu akan mempesona
 
  Perlu kau tahu dengan menutup tubuhmu
  Kami kaum Adam telah kau selamatkan
  Kau selamatkan dari derasnya dosa
  Yang kita rasa bersama-sama
 
  PS :
  Untaian kata ini aku buat untuk para wanita terutama yang masih belum sempat
atau masih lupa memakai jilbab.
Perlu kita ketahui bersama-sama bahwasanya seorang wanita yang terlihat auratnya maka, yang melihat dan yang terlihat sama-sama kena dosa. Bayangkan jika setiap detik aurat itu terlihat maka selama itu dosa mengalir dan mungkin jika di jumlah melebihi hutang bangsa ini. Masihkah kita tetap rela dosa itu tetap mengalir dan merasakan panasnya neraka kelak.Oleh karena itu cobalah untuk memulainya (memakai jilbab)saat ini jangan tunggu hari esok! "Hindari berpakain tapi telanjang"(tak berjilbab).
Prayer Time
Mengenai Saya
Facebook Badge
Guest Book
|  
	 | 
  
Rabu, 13 Januari 2010
Gak Pake Jilbab ... Malu Donk!
Posted by
Ichan Buitenzorg
at
17.49
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar